Angka kematian penyakit jantung koroner dengan jumlah kematian terhitung sebesar 243.048 jiwa atau pun menyumbangkan sekitar 17,05% dari total kematian yang ada. Dengan angka harapan hidup rata-ra di Indonesia adalah 71.1 tahun yang terbagi untuk pria adalah 68,5 tahun sedangkan pada wanita 73,7 tahun. Untuk itulah kita harus berhati-hati akan serangan jantung ini.
Mengetahui akan beberapa jenis faktor resiko penyakit jantung memang diperlukan. Karena dengan mengenali faktor resiko dan penyebab penyakit jantung maka kita akan bisa melakukan berbagai hal sebagai upaya dalam melakukan pencegahan akan penyakit jantung itu sendiri. Termasuk dalam hal bagaimana cara mencegah jantung koroner itu sendiri.
Diantara faktor resiko penyakit jantung yaitu kebiasaan merokok, Tekanan darah tinggi (hipertensi), faktor keturunan, diabetes melitus (DM), kolesterol dan stressor yang berlebihan bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit jantung koroner ini.
Ketika banyak pendapat dan asumsi publik yang berkaitan dengan pencegahan penyakit jantung ini adalah salah satunya dengan melakukan olahraga secara rutin. Karena memang salah satu upaya kiat dan tips dalam hal mencegah penyakit jantung koroner ini adalah dengan cara berolahraga secara teratur. Karena banyak manfaat olahraga itu sendiri bagi kesehatan tubuh kita. Mengenai hubungan olahraga dengan serangan jantung ini berikut adalah pernyataan yang dikutip dari Dr. Reginald Liew seorang Dokter Spesialis Jantung dari Rumah Sakit Mount Elisabeth Singapura mengenai pendapat dan asumsi publik tersebut.
"Seseorang yang rajin berolahraga bisa saja terkena serangan jantung jika yang bersangkutan telah mempunyai bibit penyakit arteria koroner dan tidak menyadari akan hal itu. Beberapa orang dengan penyakit tersebut bisa saja mengalami serangan jantung jika mereka lebih mengerahkan diri atau tidak melakukan pemanasan atau pun pendinginan secara bertahap. Orang lain yang tidak berolahraga secara teratur, kemungkinan mengalami serangan jantung jika mereka terlibat dalam aktifitas yang berat yang mendadak semacam berjalan jauh dan tidak terbiasa akan hal tersebut."
Olahragawan muda di bawah 30 tahun bisa mati mendadak selama melakukan aktifitas olahraga. Dalam hal ini karena penyakit otot jantung. Masalah ritme jantung bawaan maupun akibat dari kelainan sambungan listrik pada jantung atau pun kelainan anatomi dari pembuluh darah arteri koroner."Untuk itu ada beberapa jenis olahraga yang dianjurkan untuk para penderita penyakit jantung. Olahraga tersebut contohnya adalah berenang, berjalan, dan juga jogging. Hanya saja semuanya ini dilakukan secara bertahap setelah selesai dari pemulihan pengobatan dan perawatan penyakit jantung tersebut dan atas rekomendasi dari dokter yang bersangkutan. Tetapi yang perlu diingat adalah olahraga yang melibatkan aktifitas jantung secara mendadak mulai dan juga berhenti seperti sepak bola adalah merupakan bentuk olahraga yang dilarang / tidak dianjurkan bagi penderita jantung.
Terlepas dari hal it, manfaat olahraga untuk kesehatan jantung juga banyak. Karena olahraga termasuk dalam bagian pola hidup sehat yang harus dijalankan dalam rangka menjaga kesehatan dan mempertahankan kebugaran tubuh kita sendiri. Hanya saja harus diperhatikan mengenai olahraga apa saja yang sehat untuk para pasien jantung dan olahraga yang tidak boleh dilakukan oleh pasien jantung harus dimengerti dan dipahami dengan baik pula.
Tanda gejala serangan jantung diantaranya yaitu sakit nyeri dada berlangsung sekitar 15-20 menit. Dan bisa lebih dari waktu tersebut dan tidak hilang dengan istirahat atau pun pemberian obat ISDN contohnya. Rasa tertekan (serasa ditimpa beban, sakit, terjepit dan terbakar) yang menyebabkan sesak napas dan tercekik di leher. Bisa berupa tanda dengan timbulnya keringat dingin, tubuh lemah, jantung berdebar dan bahkan bisa sampai terjadi pingsan.
Pertolongan pertama ketika terjadi serangan jantung pada seseorang atau pun pertolongan yang bisa kita berikan ketika suatu saat menemukan orang yang mengalami serangan jantung adalah memeriksa kesadaran orang tersebut. Selanjutnya tindakan berikutnya adalah dengan melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR). Bahasa mudahnya adalah resusitasi jantung paru. Itu bila kita mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai bantuan hidup dasar (BHD) ini. Atapun RJP (Resusitasi Jantung Paru).
Bila memang tidak memungkinkan maka penderita harus segera dilarikan ke Rumah Sakit yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang lebih baik lagi. Karena segala hal yang berkaitan dengan serangan jantung maka kita harus asumsikan bahwa hal tersebut sangat berbahaya dan harus mendapakan pertolongan medis secepatnya. Karena dalam dunia medis mengenai penanganan akut miokard infark ini waktu (detik, menit) berharga dan sangat menentukan untuk menyelamatkan nyawa pasien.
0 komentar:
Posting Komentar